00.03.00

Contoh Makalah Kera Abu-abu

KERA ABU-ABU




PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Latar belakang kami menyelesaikan tugas makalah ini adalah untuk melakukan observasi tentang populasi kera-kera di Ngujang. Tidak hanya itu saja, tapi untuk mengetahui tentang komuitas kera abu-abu di Ngujang sehingga kita sadar pentingnya akan melindungi fauna yang ada di lingkungan sekitar kita. Pelestarian kera abu-abu di Ngujang tidak akan lepas dari turut sertanya masyarakat sekitar.
2. TUJUAN
Tujuan karya ilmiah ini untuk mengajak para pembaca untuk mau menjaga dan melestarikan populasi fauna yang ada disekitar kita.? Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup yang memiliki peranan penting dalam mengurangi kepunahan fauna.? Mengetahui seluk beluk asal mula adanya fauna yang ada di lingkungan sekitar kita.

PEMBAHASAN

SEJARAH MONYET ABU-ABU DI NGUJANG.

Desa Ngujang di dirikan ketika agama islam memasuki pulau jawa tepatnya masa kerajaan Demak, bisa di katakan ada hubungannya dengan wali songo. Pada saat itu salah satu dari wali songo yaitu sunan kali jogo pernah singgah ke desa ini pada saat menyebarkan agama islam. Beliau berichtiar di tengah-tengah sungai Arti Ngujang juga bisa bermakna NGU’ yang berarti suara kera, maka dapat disimpulkan bahwa Ngujang merupakan tempat kera sedangkan JANG berarti wewejang atau tempat menimba ilmu . Akhirnya desa ini di beri nama Ngujang karena di masa itu Sunan Kalijogo wewejang muridnya ada yang manusia dan pada saat itu ada salah seorang muridnya yang merupakan seekor kera. Daerah ini dulunya merupakan hutan yang jarang dijamah orang. Hal ini membuktikan bahwa kera abu-abu sudah ada di daerah ini sejak dulu. Jika di telusuri lebih lanjut desa Ngujang berdiri lebih awal dari kota Tulungagung. Jadi populasi kera telah ada sebelum kabupaten Tulungagung lahir. Yang menjadi bukti sejarah ini adalah komunitas pohon beringin yang telah berusia sekian tahun lamanya. Bila diamati pohon-pohon beringin itu sangat besar dan kokoh. Akarnya mencengkram ke tanah dengan kuat. Oleh karena itu dapat di perkirakan pula bahwa kera abu-abu di Ngujang telah ada sejak pohon-pohon itu tumbuh.

UPAYA PELESTARIAN

Pelestarian kera abu-abu di Ngujang tergolong dalam pelestarian insitu karena upaya pelestarian secara langsung di alam dan berada di daerah asalnya.Upaya pelestarian kera abu-abu di Ngujang antara lain :
1.Secara tidak langsung masyarakat di desa ini melindungi dan di lindungi pemerintah.
2.Adanya kepedulian dari pemerintah dengan memberikan subsidi makanan.
3.Menjadikan tempat ini menjadi obyek wisata dan mengolahnya semaksimal mungkin.

Upaya ini memang sudah membuahkan hasil, tetapi tidak dapat mengatasi perubahan-perubahan di habitat kera abu-abu di desa Ngujang. Perubahan-perubahan itu misalnya adanya pembangunan warung-warung di sekitar habitat kera. Apalagi warung ini tidak berfungsi sebagai mana warung pada umumnya. Warung di sekitar habitat kera ini di pergunakan untuk hak-hal yang mengarah kea rah negative, sehingga dapat memungkinkan merusak citra nama baik desa Ngujang dan dapat mengurangi minat para wisatawan untuk berminat mengunjungi tempat ini. Selain itu juga dapat merusak komunitas kera di kawasan tersebut.Seharusnya pemerintah Tulungagung harus turun tangan dalam menangani masalah ini. Agar kehidupan kera abu-abu di Ngujang tidak terganggu dan citra desa Ngujang tidak tercemar.

Disamping itu tidak seorang pun yang menangkap kera abu-abu di ngujang di karenakan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Adanya unsur mistik di kawasan tersebut? Adanya peraturan pemerintah yang menjamin dan melindungi kehidupan kera abu-abu di Ngujang.
2.Partisipasi dari masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam melindungi populasi kera abu-abu di Ngujang.

ANGGAPAN MASYARAKAT
Di saat ini sering kali kita mendengar anggapan masyarakat tentang kera abu-abu di Ngujang. Misalnya saja, ada anggapan masyarakat bahwa kera di sana tidak akan berkurang dan tidak akan bertambah. Itu hanyalah mitos belaka,karena ciru-ciri makhluk hidup adalah berkembang sehingga tidak mungkin jumlah kera di Ngujang akan berjumlah tetap dari ahulu hingga sekarang. Pasti terdapat kematian ataupun adanya kelahiran pada kera abu-abu di Ngujang.

Ciri lain yang membedakan kera abu-abu di Ngujang dengan kera-kera lain misalnya saja :

1.Telur mentah merupakan salah satu makanan favoritnya.
2.Mudah membaur dengan masyarakat.
3.Pada saat musim kemarau kera senang berteduh di bawah jembatan dan mencari udara sejuk seperti layaknya manusia
4.Sifatnya berpindah-pindah.

5.Populasinya tidak menyebar ke daerah lain, hanya di tempat yang sama.
6.Senantiasa selalu berkelompok. Memiliki pimpinan kelompok,yang mereka rasa kera terbesar maka itu lah kepala kelompok mereka


Ciri khas kera abu-abu di desa Ngujang sangat berbeda jika di bandingkan dengan kera-kera pasa umumnya. Hal ini sangat menimbulkan berbagai pertanyaan di benak masyarakat. Meskipun jenis kera abu-abu di ngujang berbeda dengan jenis kera-kera yang lain justru masyarakat selalu berusaha untuk melestarikan jenis spesies kera abu-abu di Ngujang untuk menghindari kepunahan. Karena kera etnis tersebut merupakan sesuatu yang memberikan cirri tersendiri pada desa Ngujang di banding desa-desa lain. Tidak hanya itu saja tapi dengan adanya spesies kera abu-abu di Ngujang tersebut dapat membuat desa Ngujang termashur hingga luar Tulungagung.

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang telah kami lakukan kami dapat menarik kesimpulan bahwasannya kera-kera di Ngujang telah ada sejak jaman dahulu.ketika sunan Kali Jaga datang ke sungai brantas dan menyebarkan agama islam di sekitar sungai brantas. Dalam pelestarian kera2 Ngujang masyarakat sekitar dan Pemerintah turut berperan penting di dalamnya. Berbagai daya dan upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian kera Ngujang untuk menghindari kepunahan dan ancaman dari tangan2 manusia yang tidak bertanggungjawab.

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar anda di sini!! Thanks!!