Bagian-bagian seni wayang golek terdiri dari : Dalang (yang memainkan boneka – golek berdasarkan ceritanya), goleknya itu sendiri (jumlahnya ratusan), nayaga –group atau orang yang memainkan gamelan, kendang, goong, rebab (alat musk gesek) dan juru kawih serta juru alok). SEmua bagian tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Satudengan lainnya bersinergi sesuai irama dan jalan ceritannya.
Pertunjukan wayang biasanya dilakukan pada saat adanya kenduri baik kawinan maupun hajatan sunatan, Agustusan atau karena hal tertentu (bisanya ini dinamakan ruwatan). Waktunya bisa semalam suntuk atau hanya beberapa jama saja. Isi ceritanya ada yang menganut prinsip galur (diambil secara utuh berdasarkan cerita Ramayana dan Mahabrata) dan ada yang menggunakan prinsip sempalan (mengambil bagian-bagian tertentu yang biasanya menarik penonton seperti; peperangan, dan dialog humor). Pertujukan wayang yang menggunakan prinsip galur waktunya semalam suntuk sedangkan yang sempalan biasanya hanya satu sampai dua jam saja. Apalagi apabila pertunjukannya melalui media televise yang jamtayangnya sangat terbatas mungkin hanya 45 menit saja. Dalam kondisi masyarakat yang aktifitas socialnya tinggi dan menuntut waktu serba cepat, maka pertunjukan yang singkat tapi padat ceritanya dan dialog humornya menarik akan sangat diminati dibandingkan yang menggunakan jalan cerita prinsip galur – dengan lama hingga waktu subuh. Bagi masyarakat dari golongan generasi tua dan fanatic terhadapprinsip galur wayang ia akan menyenangi jalan cerita aslinya walaupun ia dengar dan lihat berulang-ulang. Tapi, bagi generasi muda yang haus hiburan serba instant, maka cerita-cerita sempalan adalah paling disukai.
Berapa jumlah tokoh wayang yang juga sekaligus jumlah boneka wayangnya ? Jawabnya, bahwa menurut R.Gunawan Djajakusumah terdapat 623 tokoh wayang dan tidak semuanya terpangpang dalam satu pertunjukan.